Prosesi kirab budaya yag berlasngsung Senin (2/10/2017), dilakukan warga dengan keliling kampung sambil membawa bibit tanaman unggul, nasi tumpeng beserta ikung dan gunungan yang terbuat dari buah dan sayur-sayuran hasil kebun sendiri. Usai kirab keliling kampung yang diiringi kesenian tradisional dan terbangan itu, nasi tumpeng kemudian dimakan bersama-sama oleh warga.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin SIP menyatakan, kegiatan pameran bibit dan buah yang diselenggarakan oleh warga masyarakat Dusun Kebon Kliwon, merupakan langkah kongkrit dalam mengikuti perkembangan teknologi. Melalui pemasaran online hasil pembibitan, telah berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
"Selama ini telah cukup sukses berbisnis bibit dan buah dengan cara on-line, namun warga untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggan, mengutamakan kejujuran, mengedepankan kualitas barang dan jasa yang di jual, serta terus berkreasi dan ber-inovasi supaya bisnis yang telah dijalankan selama ini, bisa terus berkembang," ujar Bupati Zaenal Arifin.
Menurut Bupati, masyarakat yang tergabung dalam komunitas Kebongkliwon, jaangan sekali-kali melakukan bisnis yang tidak jujur dan mengecewakan pelanggan, karena hanya demi keuntungan sesaat, namun mengesampingkan kelangsungan usaha di masa depan. "Jaga terus kepercayaan pelanggan, tingkatkan terus kualitas pelayanan, maka bisnis apa pun yang digeluti tidak akan ada matinya," tambahnya.
Sedangkan acara acara kirab budaya, bisa menjadi satu kegiatan yang dapat menumbuh-kembangkan rasa kebersamaan dan kekompakan warga masyarakat, mengingat rangkaian kirab budaya ini pada hakekatnya merupakan kegiatan seni dan budaya, karena merupakan adat dusun yang telah menjadi tradisi warisan leluhur secara turun-temurun hingga sekarang yang terus terjaga kelestariannya.
Selain untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1439 H, kirab budaya juga merupakan satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, karena telah memberikan karunia berupa keselamatan dan kesejahteraan hidup masyarakat, serta rezeki melalui alam, air, buah dan tanaman.
"Kirab dapat dijadikan wahana pemersatu antar warga, sekaligus sebagai sarana pelestarian budaya yang berakar dari budaya Jawa yang adi luhung, maka harus dilestarikan," tambah Bupati Zaenal Arifin. (ali)