BOROBUDUR- Ribuan warga Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang mengikuti kirab budaya dalam rangka memeringati HUT Desa Wanurejo ke-217. Kirab budaya ini menampilkan anekan potensi budaya dan potensi wisata Desa Wanurejo.
Acara bertajuk Gelar Budaya Wanurejo XIV ini diawali dengan penampilan sejumlah kesenian tradisional di jalan di dekat Tourist Information Centre (TIC). Para peserta kirab selanjutnya jalan kaki menyusuri sejumlah jalan protokol di sekitar Candi Borobudur dan finis di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wanurejo.
Barisan pertama kirab merupakan pasukan berkuda disusul Bergodo Sawer Wulung, barisan anak sekolah, kesenian tradisional dan perwakilan sembilan dusun yakni Tingal Kulon, Tingal Wetan, Bejen, Ngentak, Soropadan, Gedongan, Jowahan, Brojonalan dan Barepan Mereka menampilkan ogoh-ogoh berupa gajah, semar, gunungan dan lainnya.
Kirab ini menarik perhatian warga dan sejumlah wisatawan asing. Ribuan warga dan wisatawan tampak memenuhi kanan dan kiri jalan untuk menonton pagelaran Gelar Budaya Wanurejo XIV. "Ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan potensi pariwisata di sekitar Candi Borobudur," kata Ketua Panitia Gelar Budaya Wanurejo XIV Agus Bendrat.
Bendrat mengatakan setiap dusun menampilkan potensi dan kreasinya masing-masing. Disebutkan peserta kirab budaya ini juga dilombakan. Disebutkan juara pertama kirab budaya akan dijadikan ikon Balkondes Wanurejo. “Kami memberikan kebebasan kepada masing-masing dusun untuk berkreasi menampilkan yang terbaik,” kata Bendrat.
Tokoh warga Dusun Tingal Kulon Eko Sunyoto mengatakan kampungnya menampilkan ogoh-ogoh berupa airavata yakni gajah berkepala tiga. Dijelaskan bahwa airavata merupakan wahana Dewa Indra yang ditugaskan untuk menjaga alam semesta. Karena berukuran besar, airavata ini harus diusung beberapa orang dan diringi alunan musik tradisional. (H66)
Info Borobudur Menyajikan Informasi Pariwisata Magelang dan Sekitarnya.